kedua kali nonton bioskop sendiri
Ini kedua kalinya aku nonton bioskop sendiri, hahaha.. entah sudah berapa kali perasaan ini aku alami, aku selalu ingin kabur dari situasi disaat hal tersebut membuat suasana hatiku menjadi tidak nyaman. aku tahu ada sesuatu yang tidak beres disini didalam diriku. Namun apakah hanya aku yang tidak beres ataukah keadaan nya membuat aku menjadi manusia paling kacau didunia ini. aku terus mengulang dan mengulang hal ini, isi kepalaku terlalu bising.. aku tidak dapat mengendalikan apa yang ada disana yang aku rasa aku hanya ingin kabur dari situasi tersebut karena aku tidak bisa mengendalikan isi pikiranku. aku tidak tau apakah ini semua murni kesalahanku ataukah dunia memang sudah sekacau ini?
Aku lelah terlalu banyak orang yang berkomentar tentang hidupku, ingin mengaturku dan menjadikan ku boneka nya. iyaa.. dia biang masalah dari segala kekacauan pikiranku. aku harus segera keluar dari situasi ini karena hal itu membuat keadaan mentalku semakin buruk, sama hal nya ketika aku berada dirumah opa dia menyuruhku untuk melakukan ini dan itu. aku lelah menjadi tawanan seorang NPDs terbawa kedalam arena permainan roler coaster yang ia ciptakan,bukan aku yang mulai tapi dia yang membuat semua kekacauan ini. bukan cuma diriku yang salah tapi dia juga punya kelainan dalam dirinya yang membuat orang lain selalu salah dan harus tunduk atas perintahnya.
Aku mengakui segala kesalahan yang telah aku lakukan dimasa lalu terhadap opa, aku terjebak dalam situasi dimana aku harus melayani dia, merawat opa, mengatsi perasaanku sendiri, jobless dan harus menghadapi dosen brengsek saat itu, dari situ mentalku mulai lemah, aku sering mengamuk sama opa atas kesalahan yang tidak ia perbuat, aku tau aku salah. tapi opa juga tega sama aku.. ketika aku berusaha menghadapi hal tersebut justru aku mendapat tekanan dari segala sisi. Aku mengakui segalanya berawal ketika aku mulai kecewa terhadap diriku, iyaa.. aku kecewa terhadap diriku sehingga aku menyalahkan oranglain atas kegagalanku, tapi tidakkah mereka tahu ucapan mereka juga mempengaruhi ku?
Dulu aku menganggap keluarga itu segalanya, bahkan setiap kata yang mereka ucapkan menjadi pertimbangan bagi diriku, makin aku dewasa aku makin memahami, aku tidak mampu menjelaskan keseluruhan apa yang ada didalam pikiranku. aku tahu aku tidak dapat kembali kemasa lalu, meminta maaf sama opa dan membuat segalanya menjadi lebih baik, yang aku tahu aku harus menyelesaikan puzzle ini untuk masuk kedalam permainan berikutnya.
Semoga aku mampu menenangkan diriku dan bertahan sedikit lagi... walaupun semua sudah diluar kendaliku dan segalanya mulai terlihat kacau.
Comments
Post a Comment